Minggu, 16 Oktober 2016

Oh My Social Media

Di Indonesia soial media di kenal pada awal tahun 2000an, kehadirannya juga sangat membantu dalam menyampaikan pesan, baik itu pesan moral,dakwah dan juga politik, kecanggihan media sosial juga terjangkau sehingga setiap kalangan bisa menggunakan sebagian dari media ini contohnya seperti Facebook media yang satu ini sangat familiar di setiap kalangan termasuk orang tua ku sendiri yang usianya sudah setengah abad lebih, beliau mengguanakan akun facebook nya untuk bersapa dengan teman sekolahnya dulu, saling bertukar informasi, apalagi sekarang media sosial yang satu ini dapat di jangkau menggunakan gadget yang paling sederhana.


Menyinggung media dan politik, baru baru ini facebook di ramaikan pemberitaan seorang tokoh yang katanya menyalah artikan sebuah ayat suci Al-quran, awalnya aku sih tidak begitu perduli dengan keributan yang muncul karena aku juga bukan tipe orang yang mengamati perkembangan politik, bukannya untuk membela satu pihak atau mengatakan hal yang lainnya cuma semakin hari pemberitaan ini sepertinya semakin membesar dan menyinggung banyak pihak yang menurut aku pribadi itu bukan lah hal yang seharusnya di lakukan selogan "BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH". Di beberapa postingan juga sering terlihat beberapa kalimat amarah, mengusir dan menggolongkan "kafir" pada suatu kaum. Yang di jadikan pertanyaanya sekarang "apa itu kafir? siapa si kafir itu, seperti apa sifat kafir?" apa orang orang yang di luar dari Islam, yang tidak menyembah Allah, atau yang tidak percaya adanya tuhan. 

Yang aku tau, setiap agama mengajarkan kebaikan, perdamaian, toleransi dan saling mengingatkan antar sesama manusia, disini saya mencoba menjelaskan sekali lagi SETIAP AGAMA MENGAJARKAN UNTUK SALING MENGINGATKAN ANTAR SESAMA MANUSIA. Sebagai seorang yang memeluk agama Islam dan mempercayai agama Islam saya juga tidak suka kalau kitab suci yang sebagai pedoman hidup di salah artikan seperti itu, hanya saja jika di ulang lagi apa yang beliau ucapakan adalah mempunyai tujuan yang benar, hanya saja kalimat, cara dan nada dia yang salah, kalau kita bisa kembali ke sejarah merdekanya Indonesia bukan di karenakan satu agama, tetapi karena bersatunya niat dari banyak suku, ras, dan agama untuk merdeka. Mungkin negara ini harus belajar lagi tentang toleransi dan juga adab antar sesama, mengingat negara ini adalah negara demokrasi, apakah urusan agama itu memang seharusnya urusan pribadi saja? atau apa?.
Aku rasa di sini lah sifat saling mengingatkan antar sesama manusia itu harus kita tunjukan, mengingat sosok beliau yang di katagorikan arogan tapi dari sisi manapun sebagai salah satu tokoh negeri dia tetap lah manusia biasa. Aku teringat beliau pernah berkata, "Sehebat apapun orang menjatuhkan saya, jika tuhan menakdirkan saya yang terpilih maka saya akan tetap terpilih" di sini aku juga bukan untuk membela beliau tapi hanya menggunakan sosial media sebagai perantara untuk menunjukkan salah satu ajaran agama Islam untuk SALING MENGINGATKAN ANTAR SESAMA MANUSIA. Untuk jangan mudah terpengaruh pada satu sumber saja, 

Kalau memang tidak mau punya pemimpin "kafir" ya tidak usah di pilih, kalau memang ada yang menyimpang tolong di arahkan, karena setiap agama mengajarkan kebaikan, perdamaian, toleransi dan saling mengingatkan antar sesama manusia. Yang dapat menyelamatkan agama mu tentu kamu juga. 

*: di sini penulis tidak memihak siapapun hanya ingin berbagi 
atas apa yang seharusnya kita luruskan, penulis juga mohon agar
di ingatkan apa bila ada penyampaian kata yang salah.

2 komentar:

  1. Memang harus hati-hati kita ngomong kan dek, mau di sosmed maupun di kehidupan sehari2. Apalagi bicara agama, gak boleh sembarangan ngomong dan berbicara sesuai sama logika saja. Sebab agama bukan hanya sekedar logika, namun sebuah keyakinan yang mendalam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya kak terkadang apa yang di ucap lain di terima si komunikan, kurangnya literasi juga jdi salah satu faktor untuk hal ini. sedih juga karena media jadi timbul perpecahan. semoga Allah selalu melindungi yang hal yang memang benar. aamiin

      Hapus