Minggu, 19 Juni 2016

Apa Yang Ayah Rasakan? "ayah tak muda lagi"



Apa yang di rasakan seorang ayah saat dia memiliki seorang anak perempuan.
sudah pasti bahagia dan haru yang tak tergambar dan tak tertulis.
Dia pasti akan selalu mendampingi putrinya, memposisikan dirinya sebagai ibu saat anaknya menangis karena lapar atau buang air. Mengawasi anaknya telungkup, merangkak, dan berjalan, takut takut kalau anaknya akan terkilir, jatuh atau terluka. Menjadi lawan bicara yang baik saat anaknya memasuki usia pertumbuhan, menerbangkan anaknya ke udara dan di tangkap dalam pelukan lembut. Dialah ayah.
 http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ayah-dan-anak_20150601_153843.jpg

Sore ini seperti waktu yang memberi ku banyak hal yang seharusnya dari dulu sudah harus aku sadar. ya, ayah ku sudah tua, umurnya sudah lebih dari setengah abad, akhir akhir ini aku baru sadar ayah memasuki masa puber ke2. ayah lebih suka bermain permainan komputer dari pada membaca, ayah lebih segar menonton tayangan masa kini dari pada warta berita, dan ayah juga sudah mulai banyak lupa beberapa nama anggota keluarga dan kerabat sekolahnya, aku mengira faktor yang menyebabkan ayah lupa karena dia perokok aktif yang sudah akut, tapi ternyata bukan hanya itu, ya.. usia ayah tak muda lagi.

sepintas tadi aku menyinggung tentang perkembangan anak balita tetangga kami yang mirip dengan ibunya secara fisik. Aku merespon pembicaraan itu dengan kalimat andai ketika aku mengandung anak nanti aku akan mengikuti cara ibunya ketika mengandung si anak, dengan nada sedikit tertawa karena niat ku hanya meramaikan suasana perbincangan sore tadi, seketika ayah merespon dengan ketus "menikah saja belum udah bahas kehamilan saja". Bukan kesal yang kudapat saat itu, tapi ayah memang tak muda lagi.

Mencerna perkataan ayah, aku mulai memikirkan beberapa hal, apa yang ayah rasakan ketika aku sudah berumah tangga nanti? kemungkinan dia hampir tak akan melihat ku seperti biasa. 
ya, waktu terlalu cepat, banyak yang akan kuceritakan pada anak ku nanti, tentang ayah yang setiap hari mengajarkan kami agama sebelum masuk usia sekolah, beberapa hukuman dan hadiah yang ayah berikan, saat saat membosankan dan menyenangkan bersama ayah. ya, mengingat usia ayah yang tak lagi muda, sempat kah dia melihat aku, putrinya wisuda dan duduk sebagai mempelai dan seorang ibu nantinya.

Seperti apa perasaan seorang ayah saat melepas sang putri dengan pria yang baru di kenal nya sehari. Pesan yang selalu di sampai kan ayah hanya kalimat "HATI HATI" terlalu sederhana memang dalam bentuk kalimat, mungkin  bukan cuma ayah ku saja yang selalu berpesan seperti itu, iya kan.

Sekarang aku tak menyesali alasan ayah mengekang ku dulu. Beberapa hukuman yang ayah berikan juga tak membuat aku menjadi manja. hanya satu pesan ayah sore tadi "yang penting bertanggung jawab, dan se iman".

Ayah terlalu istimewa, terlalu banyak keindahan di masa menjadi putri kecil ayah. kalau boleh di ingat lagi, tidur di pangkuan ayah seperti kehangatan sendiri yang bisa ku nikmati sendiri. tapi, sekarang biarlah kebiasaan itu di wariskan anak-anak ku nanti ke ayah nya, karena mengingat ayah ku tak muda lagi.




0 komentar:

Posting Komentar