Rabu, 16 Agustus 2017

Pengendara Motor Lewat Trotoar "Tabrak Aja"

 



Kalian pernah lihat meme ini?



Aneh ya, kejadian ini hanya segelintir orang yang bisa sadar kalau budaya kita menjadi konsumtif untuk menaiki kendaraan bermotor ketimbang jalan kaki. Katanya pemerintah kurang perhatian sama trotoar dan fasilitas untuk para penyandang disabilitas lainnya dengan alasan trotoar dan fasilitas tersebut udah rusak karena di jadikan "jalur alternatif" bagi para pengendara sepeda motor kan lucu ya, yang salah disini siapa? pemerintah, masyarakat, pejalan kaki, penyandang disabilitas, motor nya, atau trotoarnya, atau cowok yang selalu salah di mata para cewek, atau emak emak yang sen kekiri belok ke kanan? 


*eh keselkan. 

Sebagai salah satu warga Indonesia yang suka jalan kaki dan berdomisili di Medan, agak sulit sebenarnya untuk jalan kaki disini kalau di tanya kenapa jawabannya enggak jauh dari paparan yang di atas. Minggu lalu aku hampir mau nabrak pengendara motor, paten? iyalah. 

Pengendara motor tersebut berjalan di trotoar yang lebarnya bisa jadi lapak jualan pedagang kaki lima tepat lokasinya berada di salah satu pusat perbelanjaan di sini, ruas jalan untuk pejalan kaki yang lebar ini di jadikan juga sebagai tempat parkir yang kadang makan lebih setengah bagian jalan, Anehnya setiap pengendara motor yang keluar dari parkiran enggak langsung mengarahkan laju motornya ke jalan raya, tapi ke jalur pejalan kaki untuk menghindari macet katanya, belum lagi yang betekak karna yang satu mau masuk yang satu mau keluar dari area parkir-parkiran tersebut.
 
Jadi, karena kemarin agak memburu waktu di lokasi tersebut supaya bisa lebih cepat sampai rumah aku hampir nabrak salah satu pengendara bermotor yang motornya nggak bagus bagus banget. nah disni niih...
kok aku yang nabrak, iya dong kan dia jalan di jalur pejalan kaki yang cuma untuk para pejalan kaki bukan ada campurtangan motor, si pemilik motor malah pasang muka nanar *eh bukan tapi  sangar.

Karena merasa enggak bersalah di campur kesal soalnya si abang itu bilang "tengok la jalan dek, nggak liat mu kereta (motor orang medan) disini, asal jalan aja ketabrak ku nanti makin macat jalan ini" . Aneh ya, dia jelas dia yang salah dan bikin pejalan kaki jadi ngantri panjang di belakang ku sampai ada emak emak teriak "mutar kau oii"  baru dia mau minggir. Ya memang udah sewajarnya siih ya kalau di Indonesia ini warganya sangat konsumtif dengan kendaraan bermotor, udah jelas memang alasannya trotoar dan sejenisnya banyak yang kurang layak pakai beberapa ruasnya ada yang jebol, retak dan setengah jadi, makanya orang lebih milih kendaraan bermotor kemana termasuk ketrotoar. Mungkin letak salahnya ada pada kesadaran. setuju?.
kurangnya perhatian pada trotoar atau jalur pejalan kaki menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, edukasi dan kesadaran yang "minim" kalau semua udah punya jalan masing masing *eh kok... belum lagi anak anak di bawah umur udah jago bawa motor kesekolah.

 *dek, kakak dulu bisa bawa sepeda aja udah merasa cantik kemana mana
 
"dear pengendara bermotor. Kalau para pejalan kaki jalan di jalur kalian terus kalian kesel marah ada niat mau nabrak gapapa, boleh boleh aja karena jalur itu punya kalian. Tapi kalau kalian jadikan trotoar dan jalaur pejalan kaki sebagai alternatif untuk menghindarkan macat sampai lawan arus pun kalian halalkan jangan laa kalian marah kletson kletson sampe bikin pekak kuping, apa kurang lebar lagi jalan kalian itu di buat sama bapak itu, yang anggarannya lebih banyak, kalau mau cepat sampai tujuan gerak cepat la klen dari rumah, atau terbang kalian naik naga kyak di tipi tipi itu. jangan mentang mentang motor kalian keras jumlah kalian banyak, mau nabrak nabrak aja tau nya, mau rupanya kalian pas jalan di trotoar terus di tabrak sama pejalan kaki, kalian bukan apa apa tanpa motor, coba lah resapi makna meme diatas. kalau kalian ras itu lucu berarti nilai kesadaran kemanusiaan kelian di bawah rata rata laa udah"

Jadi kalau misal ada berita lagi tentang jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor yang masih belum selesai udah tau kan penyebabnya apa, alasannya kenapa, sumbernya dimana, keluhannya gimana. udah jangan sedih coba Brainstorming dan edukasi diri sendiri. *ngasi tissu*
kalau pengendara motor bilang "Salam Satu Aspal" yaudah di aspal aja kelen jalan. Oke.


0 komentar:

Posting Komentar